Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 09:46:25【Sehat】974 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(478)
Artikel Terkait
- Khawatir ada sabotase, MPSI minta aparat telusuri jaringan dapur MBG
- Gastrodiplomasi lewat cilok dan seblak
- 3 sumber protein nabati dan manfaatnya bagi tubuh manusia
- Diabetes jadi penyebab perlemakan hati pemicu kanker hati
- Kepala BPOM jelaskan potensi pengembangan ATMP ke mahasiswa Beijing
- Ahli gizi dorong masyarakat kembali ke pola makan tradisional Asia
- Kemendag buka akses ekspor kuliner Indonesia ke lima negara
- Kemendag buka akses ekspor kuliner Indonesia ke lima negara
- Dari dapur saat fajar, ke meja belajar
- Ini dampak buruk konsumsi gluten dan dairy bagi penderita alergi
Resep Populer
Rekomendasi

Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan

Undip canangkan gerakan "zero waste" lewat daur ulang sampah

3 sumber protein nabati dan manfaatnya bagi tubuh manusia

BGN ungkap MBG berhasil dorong lahirnya industri dalam negeri

Panduan mudah memelihara lobster air tawar untuk pemula

Hari pangan dunia untuk Asta Cita

Diabetes jadi penyebab perlemakan hati pemicu kanker hati

Dinkes Kalsel pastikan keamanan pangan Program MBG